Senin, 16 Mei 2011

Pacarku adalah teman kecilku

Senangnya mempunyai sahabat ketika waktu kecil, sahabat untuk berbagi, bercerita, menemani kita disaat kita sedih maupun senang. Tapi yang membuat berbeda adalah kalau cewe bersahabat dengan cowo. Sangat jarang terjadi, karena biasanya cewe bersahabat dengan cewe dan cowo bersahabat dengan cowo. Biasanya para cewe merasa nyaman jika bercerita dengan sesama cewe, tapi lain halnya dengan kisah satu ini.
Safa adalah seorang cewe yang mempunyai sahabat kecil bernama Refan. Mereka bersahabat sejak kecil sampai sekarang. Ketika Safa sedih Refan selalu menghiburnya, dan Refan pun selalu menjaga Safa seperti seorang kakak yang selalu menjaga adiknya. Safa adalah cewe manja yang manis, sedangkan Refan cowo cool yang tampan dan jarang sekali mempunyai sahabat wanita kecuali Safa. Sehingga teman-teman Safa pun banyak yang ingin berkenalan dengan Refan melalui Safa.
Sekarang mereka kuliah di Universitas yang sama, dan setiap hari mereka selalu datang bersama karena rumah mereka juga berdekatan. Safa kuliah di Jurusan Broadcasting sedangkan Refan di Jurusan Hubungan Internasional. Sesampainya mereka di kampus, mereka menyempatkan untuk makan bersama di kantin kampus. Dan seperti biasa fansnya Refan sudah menunggu di kantin, “fans lo tuh, udah pada nungguin sana gih samperin” kata Safa. “apaan sih lo, gara-gara lo tuh mereka jadi brutal begitu. Kan gw bilang, gw ga suka diikutin” kata Refan. “mereka tuh cuma pengen kenal ma lo re, apa salahnya sih” kata Safa. “pokoknya gw ga suka! Kalo bukan karena lo sahabat gw dari kecil, ga mungkin gw mau sahabatan sama cewe. Cewe tuh ribet!” kata Refan. Safa yang mendengar omongan Refan langsung cemberut dan menuju kelas, “iauda gw duluan ya, nanti gw kabarin lo” kata Safa.
Sesampainya di kelas Safa langsung disambut dengan kedua sahabatnya yaitu Meri dan Sinta. “sa, tau ga lo ada mahasiswa baru jurusan musik. Keren sumpah. Tadi gw baru lihat sama Sinta” ucap Meri. “ia sa, ganteeennggg..kayanya dia jodoh gw yang selama ini gw cari deh..” ucap Sinta dengan wajah tersenyum. Meri yang langsung mendengar ucapan Sinta langsung mencubit Sinta gergetan. “serius lo? Yang mana? Kok gw belum lihat si?” ucap Safa. “iauda nanti kita cari ya, kalau ga salah namanya Dimas” ucap Meri. Istirahat pun tiba, Safa dan kedua sahabatnya langsung mencari Dimas, cowo yang membuat satu universitas heboh karena ketampanannya.
Dan mereka berhasil menemukan Dimas di kantin kampus, dan yang tidak diduga Safa bertabrakan tidak sengaja dengan Dimas. Dimas dengan ketampanannya langsung menyihir Safa, sehingga Safa langsung menyukai Dimas. Bulan demi bulan berlalu, Safa dan Dimas pun semakin dekat dan sekarang mereka sudah berpacaran. Refan yang merasa semakin jauh dengan Safa merasa kehilangan dan mencari tahu, kenapa sahabatnya yang satu ini tidak pernah lagi menghubunginya. Refan pun tahu kalau sekarang Safa sudah berpacaran dengan Dimas.
Entah mengapa Refan tidak menyukai Dimas, dan Refan pun tidak mengerti apa yang sebenarnya dia rasakan. “Apa benar gw cemburu” Tanya Refan dalam hati, namun dengan keyakinan yang kuat Refan meyakinkan “gw ga mungkin cemburu sama Dimas!”. Tapi Refan tetap akan mencari tahu apa benar Dimas benar-benar mencintai Safa atau dia hanya ingin mempermainkan Safa. Karena dia sudah berjanji akan menjaga Safa, dan tidak akan pernah rela melihat Safa bersedih.
Di sebuah kafe, Refan melihat Dimas sedang bermesraan dengan seorang wanita dan ternyata itu bukan Safa. “benar kan firasat gw, Dimas itu cowo gak bener! Sialan tuh cowo, harus gw beri pelajaran” ucap Refan dalam hati. Refan pun langsung menelpon Safa dan meminta Safa untuk segera pergi ke kafe tersebut. Sesampainya Safa di kafe, Refan langsung menunjukkan kelakuan Dimas yang lagi bermesraan dengan cewe lain. Safa pun langsung menangis dan pergi dari kafe tersebut, Refan pun langsung mengejar Safa.
Di taman pun Safa menangis dan tidak berhenti-berhenti, Refan pun langsung memeluk Safa karena tidak kuasa melihat sahabatnya menangis seperti itu. “kamu ga seharusnya kaya gini fa. Dimas ga pantes kamu tangisin! Udah ya jangan nangis lagi. Kan ada aku disini” ucap Refan. “aku ga nyangka Dimas seperti itu, aku pikir Dimas cuma sayang sama aku. Sekarang nggak ada lagi yang sayang sama aku re” ucap Safa sambil menangis. “kata siapa nggak ada yang sayang sama kamu sa? Aku sayang sama kamu. Terus juga masih ada orangtua dan teman-teman kamu sa” ucap Refan. “Tapi itu beda fan..” ucap Safa sambil menangis. “Sa denger aku ya, aku sayang sama kamu lebih dari seorang sahabat. Aku cinta sa sama kamu, ini udah lama aku rasain tapi aku nggak ngerti gimana ungkapinnya ke kamu. Karena kita udah sahabatan sejak kecil. Aku ga mau merusak semuanya karena perasaan ini” ucap Refan. “ apa fan? Kamu cinta sama aku? Tapi itu ga mungkin, kamu sahabat aku, kita ga mungkin bisa pacaran” ucap Safa tidak percaya. “aku juga ga minta lebih sa, aku cuma ingin kamu tahu, kalau masih banyak orang yang sayang sama kamu termasuk aku. Jadi jangan sedih lagi ya” ucap Refan dengan senyum manisnya.
Keesokan harinya Safa memutuskan untuk putus dari Dimas, Dimas yang tidak mengerti apa-apa bingung kenapa Safa memutuskannya. “lo tu cowo brengsek tau! Kurangajar lo ya selama ini mempermainkan perasaan gw. Gw mau kita putus!” ucap Safa. “kamu tau dari mana? Aku ga mempermainkan kamu sayang” ucap Dimas. Safa pun yang tidak bisa mengontrol emosinya langsung menampar Dimas dan berkata “mulai sekarang kita PUTUS!!”. Dimas pun hanya bisa terpaku dan terdiam.
Safa pun masih terpikirkan dengan kata-kata Refan yang menyatakan perasaan padanya, sudah sebulan mereka tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. Dan Safa sangat merasakan kehilangan karena Refan tidak pernah lagi menghubunginya, “apa benar ya gw juga cinta sama Refan? Kok gw ngerasa kehilangan Refan banget ya” ucap Safa dalam hati. Dan akhirnya Safa pun memutuskan untuk memberitahu perasaan yang sebenarnya dia rasakan pada Refan. Karena dia yakin hanya Refan yang bisa menjaganya, menghiburnya, dan tidak pernah membuatnya menangis. “fan, kamu kemana ajah? Kok ga pernah hubungi aku lagi? Aku mau bilang sesuatu sama kamu. Aku sayang kamu fan. Kamu yang terbaik untukku” ucap Safa. “kamu serius sayang sama aku? Aku senang banget sa dengernya. Terima kasih ya. Aku janji nggak akan membuatmu menangis” ucap Refan. “aku percaya kok sama kamu” ucap Safa dengan senyuman termanisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar