Selasa, 08 November 2011

Membaca Jendela Dunia

Membaca adalah jendela dunia, dengan kita banyak membaca, banyak juga pengetahuan dan wawasan yang akan kita dapatkan. Tidak pernah ada kata RUGI untuk membaca, karena banyak sekali manfaat yang akan kita dapatkan dari membaca. Banyak orang yang bilang, bahwa membaca adalah hobinya. Bisa dibayangkan seberapa banyak pengetahuan dan wawasan orang itu kalau hobinya adalah membaca. Atau membaca juga bisa mengisi waktu senggang dan waktu luang.
Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari membaca, membaca meningkatkan proses mental secara aktif, membaca akan meningkatkan kosakata, membaca akan meningkatkan konsentrasi dan focus, membangun kepercayaan diri, meningkatkan memori, meningkatkan kedisiplinan, meningkatkan kreativitas, dan mengurangi kebosanan. Jadi budayakan membaca sejak dini, untuk masa depan yang lebih baik.

Fotokopi yang ramah lingkungan

Fotokopi alat untuk mempermudah jika kita malas mencatat, apalagi sebagai seorang mahasiswa fotokopi sangat dibutuhkan. Namun, fotokopi bisa jadi sampah jika sudah tidak dibutuhkan lagi. Maka dari itu kita sebagai generasi penerus bangsa, harusnya lebih tanggap dengan mencanangkan fotokopi yang ramah lingkungan, maksudnya ramah lingkungan disini yaitu lingkungan tidak menjadi kotor hanya karena sampah fotokopi.
Untuk menciptakan fotocopy yang ramah lingkungan dimulai dengan penghematan kertas, missal fotokopi dengan size diperkecil dan fotokopi dengan cara bolak-balik. Jika semua orang melakukan itu pasti akan membawa pengaruh besar bagi lingkungan. Karena bahan utama kertas yaitu dari pohon, kalau kita hemat kertas otomatis pohon tidak harus selalu ditebang untuk menjadi bahan baku kertas. Dan lingkungan bias tetap hidup.

Baik dan buruknya pengaruh iklan ditelevisi

Televisi sepertinya sudah menjadi kebutuhan di zaman sekarang ini, tidak ada keluarga yang tidak punya televisi, pasti semua punya. Dan program acaranya juga beraneka ragam, mulai dari acara berita, music, sinetron, kartun. Sebuah program tidak akan jalan tanpa adanya sebuah iklan, iklan memegang peranan sangat penting dalam suksesnya suatu program. Padahal menurut pendapat kita sebagai customer, iklan itu hanya mengganggu suatu acara yang sedang kita tonton.
Tapi walaupun menggangu, iklan juga mempunyai banyak manfaat misalnya kita dapat mengetahui produk yang lagi banyak dipakai orang-orang, atau tempat refreshing yang keren, diskon di suatu tempat perbelanjaan, dan masih banyak lagi. Tapi iklan juga membawa dampak negative, misalnya adegan ngebut-ngebutan motor, perkelahian yang seharusnya tidak diperlihatkan kepada anak kecil.

Ketika berwirausaha menjadi pilihanku

Berwirausaha merupakan satu-satunya jalan jika kita tidak diterima kerja di perkantoran, dan menjadi seorang wirausaha itu tidak harus memiliki gelar. Bahkan tamatan SD bisa menjadi seorang wirausaha yang sukses, asalkan ada niat pasti ada jalan. Tapi banyak sekarang yang tidak berani menjadi wirausaha karena terbentur masalah MODAL. Padahal banyak zaman sekarang, yang menawarkan untuk membuka sebuah usaha, dapat meminjam uang dan digunakan sebagai modal.
Yang terpenting untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses yaitu memiliki rasa percaya diri, focus pada kekuatan, tangkap peluang sebanyak mungkin, berani mengambil keputusan, berjiwa pemimpin, memiliki harapan dan optimisme, mau membuat perencanaan, kerja keras dan disiplin, membuka diri dan membangun relasi, dan berani mengambil resiko atas hal-hal baru.

LAPORAN DAN USUL

LAPORAN DAN USUL
A. LAPORAN
1. Pengertian Laporan
Laporan adalah suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya. Laporan juga memiliki banyak variasi, mulai dari suatu bentuk laporan yang sederhana berbentuk angka-angka sebagai suatu gambaran mengenai perkembangan suatu persoalan, sampai kepada laporan yang terdiri dari beberapa jilid buku yang terdiri dari ratusan halaman. Ada yang berbentuk formulir standar, ada yang berbentuk surat, ada pula yang berbentuk buku.
2. Dasar-dasar Laporan
a) Pemberi Laporan
Pemberi laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu. Atau laporan dapat pula dibuat oleh perorangan atau badan kepada seseorang atau instansi yang dianggap perlu mengetahuinya walaupun tidak diminta.
b) Penerima Laporan
Yang menerima laporan itu adalah orang atau badan yang menugaskan, atau orang atau badan yang dianggap perlu mendapatkan laporan itu.
c) Tujuan Laporan
Tujuan laporan pada umumnya berkisar pada hal-hal berikut: untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah, untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik-teknik baru dan sebagainya.
3. Sifat Laporan
Laporan yang baik harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas. Disamping itu isinya harus diurutkan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat masuk akal. Laporan itu juga harus mengandung imaginasi, maksudnya imaginasi pelapor harus tau secara tepat siapa yang menerima laporan itu. Laporan yang dibuat harus sempurna dan komplit. Dan laporan juga harus disajikan secara menarik.
4. Macam-macam Laporan
Laporan umum dibuat untuk kepentingan dunia usaha, dan ada pula laporan yang dibuat untuk kepentingan pendidikan. Laporan umum dapat dibagi-bagi sesuai dengan bentuk dan maksudnya.
a. Laporan berbentuk formulir isian
Laporan semacam ini biasanya bersifat rutin, dan untuk menulis laporan berbentuk formulir isian biasanya disiapkan blangko daftar isian yang diarahkan pada tujuan yang akan dicapai.
b. Laporan berbentuk surat
Laporan berbentuk surat dapat dipakai untuk menyampaikan segala macam topic. Karena jenis laporan ini dapat digunakan untuk bermacam-macam topic, maka bentuk yang diambil juga dapat bervariasi, dari bentuk yang sangat formal sampai ke bentuk yang sangat informal.
c. Laporan berbentuk Memorandum
Dalam banyak hal laporan yang berbentuk memorandum (saran,nota,catatan pendek) mirip dengan laporan berbentuk surat, namun biasanya lebih singkat. Laporan berbentu memorandum ini sering digunakan, dan biasanya dipergunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi, atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.
d. Laporan Perkembangan dan Laporan Keadaan
Laporan perkembangan adalah suatu macam laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan, perubahan, atau tahap mana yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan. Sebaliknya laporan keadaan mengandung konotasi bahwa tujuan dari laporan itu adalah menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat. Dengan demikian perbedaan antara kedua macam laporan itu terletak dalam segi aksentuasinya. Laporan perkembangan lebih menekankan apa yang sudah terjadi dari permulaan sampai saat laporan itu dibuat, sedangkan laporan keadaan lebih menekankan kondisi yang ada sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang telah dicapai sebelumnya sampai saat laporan itu dibuat.
e. Laporan Berkala
Laporan ini selalu dibuat dalam jangka waktu tertentu. Bila laporan ini dibuat dalam hubungan dengan sebuah proyek, disebut laporan perkembangan. Dalam bentuk sederhana, laporan semacam ini dibuat dalam bentuk formulir isian, atau dalam bentuk memorandum.
f. Laporan Laboratoris
Salah satu tujuan dari laporan laboratories adalah menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakukan dalam laboratoria. Pokok-pokok dibawah ini memperlihatkan unsur paling penting dari suatu kerangka laporan laboratories :
1) Halaman judul;
2) Obyek, atau tujuan;
3) Teori : menyangkut teori mana yang diterapkan;
4) Metode : yang dimaksud dengan metode disini adalah prosedur-prosedur yang ditempuh;
5) Hasil-hasil yang dicapai dalam percobaan ini dengan mempergunakan metode diatas;
6) Diskusi atas hasil yang telah dicapai dalam percobaan;
7) Kesimpulan;
8) Apendiks;
9) Data asli.
g. Laporan Formal dan Semi-formal
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Bila ada satu atau dua syarat tidak dipenuhi maka lapora ini dinamakan semi-formal. Sedangkan laporan yang tidak memenuhi syarat-syarat disebut laporan non-formal. Cirri-ciri umum untuk menetapkan apakah laporan merupakan laporan formal :
1) Harus ada halaman judul;
2) Biasanya ada sebuah surat penyerahan;
3) Walaupun tidak panjang, sebuah laporan formal selalu memiliki daftar isi;
4) Ada sebuah ikhtisar (kadang-kadang abstrak) mengawali laporan;
5) Ada bagian yang disebut pendahuluan, sebagai informasi awal bagi pembaca;
6) Bila ada kesimpulan dan saran (rekomendasi) diberi judul tersendiri;
7) Isi laporan terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda;
8) Nada yang digunakan adalah nada resmi, gayanya bersifat impersonal;
9) Kalau perlu laporan formal disertai pul table-tabel dan angka-angka, baik yang terjalin dalam teks laporan, maupun dikumpulkan atau dilampirkan dalam satu bagian tersendiri;
10) Laporan formal biasanya didokumentasikan secara khusus.
5. Struktur Laporan Formal
Laporan yang baik harus disampaikan dalam bentuk dan struktur yang baik pula. Dalam struktur laporan terdiri dari beberapa unsur.
Halaman Judul
Surat Penyerahan
Daftar Isi
Ikhtisar atau Abstrak
Pendahuluan
Isi Laporan
Kesimpulan
Saran (Rekomendasi)
Apendiks
Bibliografi
a. Halaman Judul
Halaman judul biasanya pertama-tama memuat pokok atau topic laporan, kedua, orang atau badan yang akan menerima laporan, ketiga, orang atau badan yang membuat laporan, dan keempat, penanggalan laporan.
b. Surat Penyerahan
Surat penyerahan (Letter of transmittal) berfungsi sebagai kata pengantar pada sebuah buku. Surat penyerahan biasanya mengandung fakta yang minimal diperlukan untuk membangkitkan perhatian pembaca terhadap laporan itu. Dalam surat penyerahan dapat pula dicantumkan luas lingkup dan batas-batas masalah yang dilaporkan, dimana dan bagaimana memperoleh informasinya, dan bagaimana pula laporan itu ditulis, dan akhirnya surat penyerahan juga memuat nama dan tanda tangan dari penulis laporan. Di Surat penyerahan penulis dapat menggunakannya untuk menyampaikan ucapan terima kasihnya pada badan-badan atau perorangan yang telah memberi bantuan, dan akhirnya dipakai untuk menyatakan harapannya tentang bermanfaatnya laporan itu pada masa-masa mendatang.
c. Daftar Isi
Daftar isi memuat rekapitulasi dari semua judul yang ada dalam laporan itu, dengan demikian para pembaca atau penerima laporan dapat segera mengetahui isi laporan itu.
d. Ikhtisar dan Abstrak
1) Abstrak (Abstract)
Abstrak adalah suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca-pembaca aspek-aspek mana yang tercakup dalam sebuah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan mengenai aspek-aspek itu.
2) Ikhtisar (Summary)
Ikhtisar merupakan suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah laporan dalam bentuk yang sangat singkat.
Perbedaan dengan abstrak ditinjau dari unsur-unsur pembentuk tema, maka abstrak hanya mengandung topic persoalan, sedangkan ikhtisar mengandung topic persoalan dan tujuan yang akan dicapai melalui topic tadi.
e. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan unsur yang dianggap sebagai latar belakang dari masalah yang akan dilaporkan. Atau cara lain judul pendahuluan dibagi-bagi atas beberapa judul bawahan dan dijelaskan lebih lanjut dalam satu atau dua alinea. Missal: maksud dan tujuan, luas lingkup, sumber informasi, autorisasi, kapan tugas dilaksanakan, bila ada surat penyerahan maka penjelasan mengenai satuan tugas dan waktu pelaksanaan dapat dimasukkan dalam bagian itu.
f. Isi Laporan
Isi laporan menyangkut inti persoalan, dan segala sesuatu yang bertalian dengan persoalan tersebut. Agar isi laporan mencapai sasaran, sebaiknya penulis laporan membuat suatu rencana (kerangka) yang jelas dan logis serta terarah. Fakta yang diajukan hendaknya dipercaya, obyektif, jelas, lengkap, dan selalu diarahkan kepada tujuan yang akan dicapai.
g. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan diturunkan dari fakta-fakta, dan lebih banyak mempersoalkan hubungan-hubungan logis, sebaliknya saran-saran merupakan langkah atau alternatif-alternatif mana yang dapat diambil supaya masalah itu dapat diatasi sebaik-baiknya.
h. Bagian Pelengkap
Bagian yang perlu dimasukkan untuk melengkapi laporan ialah Apendiks (lampiran-lampiran, termasuk disini surat perintah atau surat tugas, foto-foto, peta) dan bibliografi bila dikaitkan dengan analisis ilmiah yang menggunakan bahan-bahan pustaka.
6. Bahasa Sebuah Laporan
Bahasa yang digunakan dalam laporan formal harus bahasa yang baik, jelas, dan teratur. Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari, kecuali penggunaan kata “kami”. Alasannya pertama, karena akan jarang digunakan dalam laporan itu. Alasan kedua, nilai kedua kata itu juga tergantung dari siapa yang menulis dan siapa yang harus menerima laporan.
7. Laporan Buku
Laporan buku sebenarnya bertujuan untuk mendorong mahasiswa membaca buku yang diwajibkan, serta meningkatkan kemampuan mereka memahami isi buku tersebut. Dan cukup bila terdiri dari : judul, pendahuluan (mencakup surat penyerahan dan pendahuluan), isi laporan, kesimpulan dan saran.
8. Penutup
Laporan umum memperoleh bahan laporannya dari observasi, penelitian dan sebagainya. Maka laporan buku memperolehnya dari sebuah buku yang telah dibaca. Pada bagian terakhir selalu disertai penilaian tentang baik-buruknya, serta saran-saran untuk mengambil tindakan bila perlu.

B. Usul
1. Pengertian Usul
Usul adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan. Dan usul itu dimaksudkan agar orang atau badan yang menerima usul itu dapat melakukan apa yang diharapkan dalam proposal tersebut.
2. Sifat dan jenis Usul
Usul dibuat berdasarkan sesuatu yang belum ada. Usul dibedakan berdasarkan bentuk, usul formal adalah usul yang memenuhi persyaratan bentuk tertentu. Bentuk usul semi formal dan non-formal merupakan variasi dari bentuk formal, karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu.
3. Usul non-formal
Usul non-formal ditulis beraneka ragam, kadang disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat. Sebuah usul non-formal harus mengandung hal-hal berikut :
a. Masalah
b. Saran Pemcahan
c. Permohonan
4. Usul Formal
Usul formal harus memenuhi persyaratan, sekurang-kurangnya yaitu bagian Pelengkap Pendahuluan, Isi Usul, dan Bagian Pelengkap Penutup.
1) Bagian Pelengkap Pendahuluan
a. Surat Pengantar atau Memorandum Pengantar
Fungsinya sama dengan peyerahan atau surat pengantar pada sebuah laporan. Berisi alasan mengapa penulis menyampaikan usul itu dengan mengacu kepada surat, pertemuan atau iklan, yang menawarkan kepada umum untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
b. Sampul dan Halamn Judul
Pada sampul atau halaman judul dicantumkan identifikasi jenis tulisan itu yaitu usul, judul usul, nomor pengenal kalau ada, yang biasanya dihubungkan dengan nomor penawaran.
c. Ikhtisar atau Abstrak
Ikhtisar atau abstrak menyampaikan inti sari dari masalah dan cara pemecahan yang disampaikan dalam usul tersebut.
d. Daftar Isi
Daftar isi memuat rekapitulasi dari semua judul utama dan judul bawahan yang terdapat dalam seluruh usul itu.
e. Penegasan Permohonan
Biasanya penegasan mengenai permintaan dapat dimasukkan dalam ikhtisar. Tetapi bila usul yang disampaikan cukup panjang, lebih baik diberikan tempat tersendiri.
2) Isi Usul
Topic yang selalu dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam sebuah usul :
a. Pembatasan Masalah
b. Latar Belakang
c. Luas-Lingkup
d. Metodologi
e. Fasilitas
f. Personalia
g. Keuntungan dan Kerugian
h. Lama waktu
i. Biaya
j. Laporan
3) Bagian Pelengkap Penutup
Bagian ini berisi kepustakaan, lampiran-lampiran gambar, tabel, dan sebagainya yang digunakan dalam usul itu.