Selasa, 01 Maret 2011

Intropeksi Diri . . .

Memang tidak ada yang abadi di dunia ini. Hidup dan mati hanya Tuhan yang tau kapan waktu kita di dunia ini akan berakhir. Semua terlihat begitu nyata, saat orang-orang yang sangat kita sayangi pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Saat kita melihat orang-orang yang kita sayangi terkubur dalam tanah, terbaring dalam peti, atau dibakar dan abu dari sisa pembakaran dibuang ke sungai. Pernahkah kita membayangkan posisi kita seperti mereka? Apa yang kita bawa dari kehidupan dunia? Tidak ada, hanya amal kita yang kita hasilkan selama kita hidup di dunia. Intropeksi diri salah satu jalan mengetahui apa saja yang sudah kita lakukan selama hidup di dunia. Dalam intropeksi diri yang terbayang pertama kali pasti menyangkut tentang keyakinan atau agama yang kita anut. Sudahkah kita menjalankan perintah dan menjauhi larangannya? Sudahkah kita menjadi orang yang beriman? Berapa banyak dosa yang kita buat? Dan dengan cara apa kita menebusnya?
Setelah itu kita memikirkan tentang orangtua. Karena orangtua yang sangat menentukan, berhak atau tidak kita mencium wangi surga. Sesungguhnya do’a orangtua adalah ridho Tuhan YME. Sudahkah kita meminta maaf atas kesalahan kita pada orangtua kita? Dan sudah berapa kali kita menyakiti hati beliau dengan makian, hinaan, bahkan kata-kata yang sangat tidak pantas diucapkan oleh anak kepada orangtuanya? Sesungguhnya manusia tidak pernah bersyukur dengan apapun yang mereka punya. Banyak orang diluar sana ingin sekali mempunyai orangtua, tapi kebanyakan yang ada mereka yang tidak pernah bersyukur dengan kehadiran orang yang sangat mencintai mereka dengan tulus. Mereka menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan kasih untuk mereka.
Setelah Tuhan dan Orangtua, kita baru memikirkan orang lain. Kesalahan apa yang sering kita lakukan pada orang lain, pada guru, sahabat, teman, bahkan sama pembantu ataupun pengemis sekalipun. Kita sering sekali menyakiti hati mereka tanpa kita sadari itu, tanpa doa dari mereka kita juga tidak akan pernah mencium wanginya surga.
Pergunakanlah hidupmu yang singkat ini untuk berbuat kebaikan, karena sesungguhnya memang kita tidak akan pernah tahu kapan kita harus kembali kepadanya. Sayangilah orang-orang disekitarmu, janganlah kau menyakiti hati mereka. Karena sesungguhnya setiap ucapan yang keluar dari mulut seseorang untuk kita adalah sebuah doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar